....KRIINNNGGGG!!!
"JAH!..jam 6 pagi!" Elsa terburu - buru beranjak dari kasurnya. Hari ini dia terlambat bangun. Buku - bukunya masih bertebaran tak menentu di atas meja. Malam tadi dia kecapekan menyelesaikan tugas geografi yang menggunung, sepulang dari les.
"Nona..!!CEPAT!..ntar telat lho..!" suara Mbak Rere sudah berkumandang melenyapkan keheningan pagi.
"IYA!..sebentar...lagi ganti baju!" sahut Elsa.
Tidak lama kemudian, Elsa beregas ke meja makan dan dengan lahapnya menyantap 'roti bakar ala Rere'.
"Kok telat terus kebelakangan ini,non..??" tanya Mbak Rere.
"Tugasku numpuk minggu ini,mbak...Oh iya mbak...Ada surat dari ibu nggak?"
"emmm..Nggak ada,non.."
"Oh..ya sudah.."
"Tapi...ada surat..,dari Tuan.."
"Iyakah?!..mana..??Kok nggak bilang - bilang..??Kapan dikirimnya??"Elsa gembiranya bukan main. Ingin sekali dia cepat - cepat membaca surat itu.
"Kemarin,nona..Tapi, kemarin sudah diambil sama nenekny,nona..Makanya, saya nggak ngomong sama nona...takut ntar nona sedih..."
"Lho?!Kok diambil nenek..??"
"saya juga nggak tau non...Maaf..Habisnya, neneknya nona berkeras mau nyimpan surat itu!"
"Ya sudah..Ntar siang saya ke rumah nenek saja...Makasih ya,mbak.."
Trus..?Nona kapan pulang ke rumah?"
"Hmm..Lihat dulu,lah...Memangnya kenapa..??"
"..Nggak..Nggak ada apa - apa..." Mbak Elsa seperti menyembunyikan sesuatu. Tiba - tiba Pak Roni, sopir Elsa datang.
"Maaf,nona..Sudah setengah 7 nih..." kata Pak roni.
"HAH?!..OK!OK!MBAK!AKU BERANGKAT YA!" Elsa buru - buru memakia sepatunya dan berangkat ke sekolah.
...siang itu...
"Eh, Elsa!Ayo, masuk sayang...Ada apa..??Kok tumben datang..?" Nenek dengan ramah menyambut kedatangan Elsa siang itu.
"Nggak,nek.. Elsa ke sini cuma ingin membaca surat ayah!" jawab Elsa ketus. Elsa sudah lama tidak menyukai wanita berambut putih ini. Baginya dia ialah monster perusak rumah tangga orang! Gara - gara neneknya yang tidak suka pada ayahnya, dengan sengaja dia menjodohkan ibunya dengan lelaki lain! Padahal waktu itu Elsa baru saja berumur 5 tahun! Walaupun ibunya menolak, tapi sejak saat itu, orangtuanya selalu saja ada masalah! Akhirnya, mereka pisah rumah!..dan beginilah kehidupan Elsa sekarang..
"Surat apa,sayang...???!Nenek nggak tau surat apa - apa!"."Ayolah..Masuk dulu..Kita bicarakan baik - baik di dalam.." ajak neneknya
"Maaf,nek..Nggak bisa..Elsa ada les piano nanti..Elsa cuma mau surat kiriman ayah!" Elsa berusaha menahan emosi dan menolak ajakan neneknya baik - baik.
"..Ada apa ini?" tiba - tiba Tante Nisa muncul. 'Eh, Elsa??Ada apa?"
"Maaf,tante..Elsa cuma ingin mengambil surat kiriman ayah.."
"Surat dari Faris??!..Oh, yang itu...Sebentar,ya..."
"Nisa!" nenek mencoba menghalang Tante Nisa.
"Kenapa,mam..?!Elsa punya hak!..Dia anaknya!..Anak mereka!..Dia harus tau!Lagian, dia pasti gembira!"
"Dia masih kecil!Nggak akan mengerti!Lagian..."
"Lagian apa,mam..?!..Mamam dari dulu memang begini!Faris itu baik orangnya!Dia lebih pantas daripada calon mamam Judi Si Penipu itu!" tanpa mengomel panjang lebar lagi, Tante Nisa segera masuk ke dalam rumah dan secepat kilat kembali dengan sebuah amplop yang sudah terbuka.
"Maafkan nenekmu ya,sayang...Nah, ini untukmu.." tante Nisa mengulurkan surat itu.
"Makasih,tante!" Elsa dengan gembira menerimanya dan segera pulang.
"Elsa..!"panggil tantenya. Dia menoleh. "..Hati - hati,ya...!" Elsa hanya tersenyum. Dia sangat sayang sama tantenya itu. Wanita yang berusaha mempertahankan orangtuanya selama ini. Sifatnya pula sama seperti ibunya. Cantik juga!..Sangat berbeda dengan neneknya.
....malam itu...
Setelah makan malam yang lezat, Elsa bergegas ke kamarnya. Untung saja besok hari Sabtu. Sekolah libur. PR bisa diselesaikannya besok! Malam ini waktu hanya untuk membaca surat dari ayahnya!
"Bismillah..." Elsa membuka lipatan kertas yang ada dalamamplop itu...
Assalamu'alaikum,sayang...
apa kabarmu,Elsa..??ayah sangat merindukanmu..Ayah harap kamu baik - baik saja di Indonesia..Pemandangan di Venice sangat indah,sayang...Andai saja kamu bisa ikut...Pasti kamu sgt senang!..Maafkan ayah karena waktu kamu ulangan kemarin, ayah tidak bisa menemanimu belajar.Andai saja ayah tidak ditugaskan ke sini...Maaf ya,darling...
Ayah ingin mengabarimu sebuah berita yang pasti kamu suka! Rencananya, ayah akan kembali pulang ke Indonesia bersama ibumu! Ayah bertemu dengan ibumu disini..Dia kelihatan cantik sekali!Sperti kamu,nak...Dan alhamdulillah..,kami dapat berdamai di sini...Dan kami sudah tidak sabar kembali ke rumah kita dan bertemu denganmu sayang...Tapi, kami masih sibuk sekarang..Jadi, kami mungkin pulang beberapa bulan lagi...Tunggu saja,ya..
Sudah dulu ya..salam cinta dan rindu dari ayah dan ibu!..Jika kamu merindui kami di sini, lihatlah ke langit yang bertaburan dengan bintang -bintang..Karena kami juga sedang merinduimu dan menatap bintang - bintang itu..Mengenang saat indah kita bertiga yang ingin kami wujudkan kembali bersamamu...Take care of yourself,honey..We love you..
Ayah
"OH, YA ALLAH! TERIMA KASIH TUHAN!!!" Elsa menangis gembira. "Inilah keajaiban Venice1Terima kasih Venice!Oh!Hahaha!" Elsa membuka jendela kamarnya dan menatap bintang - bintang. Malam ini sungguh indah dengan tawa riang para bidadari malam itu. Berkelap - kelip..Seakan bersahut sahutan..
"Oh indah nian malam ini...Seperti waktu aku kecil dulu..Waktu ke puncak sama ibi dan ayah..Ibu..Ayah..cepatlah pulang..kita ke puncak lagi.." batin Elsa.
Malam itu,,,, Elsa tertidur di tepi jendela...,ditemani bintang - bintang..
...beberapa bulan kemudian...
Yaya! UNAS sudah berakhir! Elsa dengan gembiranya menyambut 'Hari Kemerdekaan Sisiwa -siswi Kelas 9 SMP' bersama kawan - kawannya. Mereka berbarbeque ria di taman belakang rumah Elsa.
"Ortumu belum pulang...?" tanya Ria, sahabatnya.
"Belum..."
"Kapan donk, pulangnya..??"
"Nggak tau..Katanya..,pasti akan pulang..bersama..tapi aku disuruh nunggu..mau dikasih surprise,kali yee...hehe.." Elsa tersenyum.
"Wa!Aku turut happy,El..Moga aja kamu hidup bahagia seperti dulu lagi,ya..." Ria memeluknya.
"Makasih..."
"Woi!Filemnya sudah mau mulai ni!" Denis memanggil teman - temannya yang sedang sibuk makan - makan di taman. dalam sekejap, taman kosong..dan ruang keluarga pun penuh. Mereka semua tidak sabar mau menonton filem bersama.
Elsa yang masih berdiri di taman mendongak melihat langit.
"Kok..Kamu nggak ada sih, bintang...Kamu kemana...??" bisik hati kecilnya. Langit kelihatan suram tak bermaya malam ini. Perasaan Elsa terguncang.
"Akh!Kok malah gini sih..sudah la...harusnya aku happy donk!" Elsa segera melenyapkan keresahannya dan bergabung dengan yang lain. Walaupun diam - diam, dia terbayang wajah ayah dan ibunya...
...seminggu telah berlalu...
Entah kenapa, hati Elsa mulai resah. Ibu dan ayah tidak kunjung pulang..
Dia duduk dibangku taman sendirian..Melamun..membayangkan masa kecilnya..Saat liburan ke pucak..ke Bali..ke Malaysia..ke Singapur...ke..
"Elsa..." sebuah suara yang lembut mebyadarkannya dari lamunan.
"Eh, tante! Kapan sampai..?Kok nggak telepon, kalau mau datang..?" elsa menyalami tantenya.
"Maaf, tante datang tiba - tiba..Tante ganggu ya...??"
"Nggak kok,tante..Cuma kaget aja.." elsa heran melihat wajah tantenya yang kelihatan pucat, lesu, sembab dan suram. Biasanya wajah tantenya selalu berseri, menggebu, ceria dan memancarkan harapan hidup kepada siapa saja yang mengamatinya. Tapi hari ini sungguh berbeda..Nada suaranya yang selalu riang dan merdu pun terdengar parau. "Ada apa, tante..?Tante sakit..??" tanyanya lembut.
"Nggak..Elsa...Ikut tante sebentar,yuk..."
"Ke mana....????"
"Sudahlah...Ikut saja..ya..."
"Ya sudah..tunggu sebenter,tante..Elsa ganti baju dulu". Elsa meninggalkan tantenya dan pergi ke kamarnya dengan sejuta tanda tanya.
"Tante kesurupan jin apa ya...??Kok aneh githu??!" batinnya.
..sejam kemudian...
"Lho?!..Siapa yang sakit, tante...??Nenek..??" Elsa bingung melihat bangunan putih yang besar dan megah, yang menampung beratus ribu orang sakit dari A sampai Z itu.
"Bukan..." jawab tante Nisa singkat.
"Terus..??!!" Elsa tambah penasaran. Tapi Tante Nisa diam seribu bahasa...Elsa tiddak berani bersuara melihat raut muka tantenya yang memilukan..Sungguh!Sangat memilukan..Mukanya merah..matanya sembab...Nafasnya berat..seakan -akan menahan tangis...
Tidak lama kemudian, tibalah mereka di suatu ruangan yang....
"Ha?!" Elsa tercengan melihat dua sosok tubuh yang dikenalinya. Diamati wajah mereka.
"Nggak....nggakk.....!NGGAK!!!!..NGGAKMUNGKIN...!" dengan sepenuh hati dia menjerti. Rasa rindu yang semakin mendalam, rasa sedih...pedih..menyiksa batinnya. Setelah sekian lama dia menanti...seakan seperti seabad berlalu...ini yang dia dapat! Kedua - dua orang tuanya terbaring lemas, tidak bernyawa...
"Ibu......Ayah......" tangisannya semakn menjadi - jadi.
"Elsa......sabar ya sayang...tabah..kamu masih ada tante,nak..." Tante Nisa memeluknya. Wanita itu juga tidak bisa menahan air matanya.
"Maaf..permisi....ini untuk anda.." seorang doktor mengulurkan sebuah kotak berwarna merah. Elsa membuka kotak itu. Seuntai kalung platinum yang indah berkelap - kelip di hadapannya. Di dalamnya ada sepucuk surat...
Happy Birthday ,Elsa darling... Keep watching the stars with us..Be a good girl..Kami sayang sama kamu, buah hati....Walau kita selalu terpisah..,tapi sesungguhnya kami selalu menitipkan kamu pada bintang - bintang...Elsa...teruslah bersinar...Kami selalu mendukungmu...menyayangimu...dan menjagamu.....Bersama bintang...Luv you..
Ibu & Ayah...